Sabtu, 05 Juni 2010

15 Negara Paling Diminati Investor Asing



Nurul Qomariyah - detikFinance
Jakarta - Indonesia masuk dalam daftar 15 negara yang paling diminati investor asing. Seiring membaiknya perekonomian global, Indonesia diharapkan bisa terus menarik modal-modal asing di Indonesia.

Demikian Laporan Perekonomian Indonesia 2009 : "Memperkuat Ketahanan, Mendorong Momentum Pemulihan Ekonomi Nasional" yang dikutip detikFinance, Kamis (8/4/2010). Data 15 negara yang paling diminati tersebut dikutip BI dari UNCTAD.

Dalam laporan tersebut dijelaskan, sejalan dengan pemulihan perekonomian global, hasil survei mengindikasikan aliran Foreign Direct Investment (FDI) atau Penanaman Modal Asing (PMA) global dalam jangka pendek masih akan mengalami dampak negatif dari krisis.

Meskipun demikian, secara bertahap aliran FDI global akan pulih dan tumbuh positif pada tahun 2011 seiring dengan ekspektasi membaiknya perekonomian negara yang menjadi tujuan FDI global dan meningkatnya minat investor untuk menanamkan kembali modalnya di berbagai negara.

"Untuk Indonesia, dengan asumsi adanya perbaikan iklim investasi dan pembenahan infrastruktur, maka Indonesia berpeluang untuk meraih aliran masuk FDI global tersebut," demikian laporan BI tersebut.

Hal ini diperkuat oleh hasil survei yang menunjukkan Indonesia menempati urutan ke 9 dari 15 wilayah yang paling diminati oleh investor asing untuk menanamkan modalnya. Daftar 15 negara yang paling diminati investor asing di antaranya adalah:
  1. China
  2. Amerika Serikat
  3. India
  4. Brasil
  5. Rusia
  6. Inggris
  7. Jerman
  8. Australia
  9. Indonesia
  10. Kanada
  11. Vietnam
  12. Meksiko
  13. Polandia
  14. Perancis.
Dalam laporan itu dituliskan, beberapa faktor yang menjadi daya tarik Indonesia adalah pertumbuhan dan ukuran pasar, akses terhadap sumber daya alam, serta upah tenaga kerja yang murah.

"Masuknya aliran FDI global sebagai salah satu alternatif pembiayaan investasi diprakirakan dapat mendorong upaya peningkatan akumulasi kapital. FDI global diharapkan juga menjadi jembatan masuknya teknologi maupun inovasi yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas maupun tingkat efisiensi perekonomian," demikian dikutip dari laporan tahunan BI. (qom/dnl)

Tidak ada komentar: