Selasa, 02 Desember 2014

ABK-Kertas & Api


Di sela-sela kesibukan sehari-hari,kucoba menyempatkan diri untuk bersantai sejenak dengan berkaraoke ria.

Kamis, 30 Oktober 2014

Hina Menghina

Aku baru dengar berita dari tv kalo gak salah kemarin ada seorang pedagang sate yang ditangkap polisi gara-gara menghina presiden Jokowi dengan memposting gambar orang yang sedang bersetubuh digganti denga  wajah bapak Jokowi.Alhamdulillahnya saya browsing cari gambar itu sudah gak ada.Jadi syukur deh saya gak nambah dosa lagi dengan melihat poto e3ditan tersebut.

Era teknologi yang berkembang pesat seperti sekarang ini membuat orang gampang untuk jadi terkenal.Artis-artis dadakan yang hadir lewat dunia maya sudah bukan barang aneh lagi.Sinta-Jojo dan Norman Kamaru adalah contoh dari hal seperti itu.

Muhammad Arsyad yang si tukang sate itu adalah sisi buruk dari keterbukaan informasi yang melanda negeriku beberapa dekade terakhir ini.Ketegasan pemerintah yang lebih memang terkadang diperlukan agar orang tidak seenaknya saja menghina orang lain melalui dunia maya.Kebetulan yang Arsyad lakukan berhubungan dengan orang nomor 1 di negeri ini.Bukankah kita diajarkan oleh bapak dan ibu kita untuk tidak menghina orang?

Tadi siang saya lihat berita di tv bahwa bapak Jokowi telah memaafkan si tukang sate itu tetapi proses hukum tetap berlanjut.Maksudnya sih saya tahu supaya jadi pembelajaran bagi yang lainnya untuk lebih berhati-hati dalam bersosialisai di dunia maya,tentu di dunia nyata jugaApapun penghinaan memang kita sepakat itu adalah perbuatan terjela dan siapa yuang melakukannya akan mendapat dosa tetapi memaafkan tanpa embel-embel proses hukum tetap berjalan menurut saya jauh lebih baik

Saya jadi teringat pribahasa siapa menanam angin maka ia akan menuai badai,atau jangan kembangunkan macan yang sefang tidur.Atau juga bagai telur diatas ujung tanduk.Semoga bapak Jokowi diberi kesabaran dan juga semoga mas M.Arsyad bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini.

Mari kita jadikan dunia maya untuk segala kebaikan.



.

..

Rabu, 29 Oktober 2014

Merenung

Selamat datang 1 Muharram!Selamat datang tahun 1436 hijriyah!Usiaku semakin tua tetapi perbuatanku masih belum tua.;Masih kalah dengan nafsuku.Masih suka melakukan hal-hal buruk yang semestinya gak perlu aku lakukan buat orang seusiaku.

Banyak waktu yang terbuang sia-sia.Banyak waktu yang terbuang untuk hal-hal yang tidak perlu,dan herannya aku menikmatinya.anya terkadang sedikit menyesal dan terus melakukannya lagi dan lagi..Entah sampai kapan semua ini kan berakhir?!!Mungkin nanti kalau aku sudah dibungkus dengan kain kafan kali?!!!

Hal buruk lain dari aku adalah pada kenyataannya aku ini tertnyata seorang pemalas.Malas melakukan kebaikan juga malas melakukan keburukan.Hidupku begitu mendatar tetapi mengasyikkan.Mungkin karena aku penikmat hidup keles?!!!!

Biasanya menyambut 1Muharram aku ke mesjid baca yasin tiga kali bareng-bareng dan berdoa bersama terutamanya memohon ampunan kehadiurat Ilahi Robbi karena kita sadar bahwa kita adalah makhluk yang bergelimang noda dan dosa..Mengharap ampunan dan kemuran Tuhan yang serba Maha.

Aku termasuk orang yang jarang mengeluh ke sesama makhluk karena aku sadar tempat mengeluh terbaik adalah ALLAH SWT.Makanya keluarga.teman,kerabat dan orang-orang yang aku kenal pada heran dan ada sebagian yang gimana gitu.....

1 Muharram kali ini justru aku tak tahu kapan datangnya.hari apa?tanggal berapa masih tahu-tahu bulan di langit dah nonghol.Aku cuma bisa bergumam yaALLAH dah tahun baru Islam lagi.Waktu 1 Januasri justru aku malah konvoi-konvoi Aku memang sungguh terlalu.

Mungkin apa yang aku alami pernah juga menimpa kalian.Rasa kereligian yang semakin menipis dikikis peraadaban dan kemajuan zaman.Mengandaskan keimanan kita.Kita menjadfi individu yang semakin jauh dari agam.jauh dan semakin jauh.Dan kita tidsak menyadarinya.Tahu-tahu kita sudah semakin tua dan mati!!!!!!!!!!!!!!!!

                  SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1436 H

                 

Rabu, 02 Juli 2014

Prabowo Vs Jokowi

Pilpres 2014 tinggal menghitung hari saja.Antusiasme dari kedua kubu calon Presiden semakin meninggi hingga di anti klimaks nanti di 9 Juli 2014.Gesekan dan benturan semakin terasa.Adu visi misi,adu argumen,adu kekuatan dukungan,adu survey sudah dan tengah kita saksikan satu bulan belakangan ini.Sikut kanan,sikut kiri,tarik belakang ,dorong depan telah dan tengah meereka lakukan demi sebuah kemenangan.

Prabowo dengan klaim ketegasannya,Jokowi dengan klaim kesederhanaannya hadir di berbagai pelosok tanah air mencari simpati rakyat.Mengumbar sejuta janji dan mengutas seribu mimpi.Jika dan bila.Jika terpilih.Bila jadi.Akan ini akan itu.mau begini mau begitu.Selanjutnya terserah anda!!!!????Siapapun yang jadi nanti kami yakin mereka adalah putra-putra terbaik bangsa yang akan membawa Indonesia menuju perubahan.Perubahan di segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebuah keniscayaan bila dalam suatu kompetisi kita tidak melakukan kecurangan.Begitu juga dalam Pilpres 2014.Kedua kubu telah dan sedang melakukan kecurangan-kecurangan.Tinggal bagaimana mereka mengemas kecurangan tersebut.Bukankah TUHAN-pun MAHA CURANG???????
Sejarah mencatat manusia melakukan kecurangan untuk mencapai tujuannya.Qabil membunuh Habil agar ia bisa mengawini Iklima adalah sebuah kecurangan seorang Qabil(Kisah Nabi Adam).
Bahkan Rasulallah SAW dalam sebuah hadist-nya membolehkan kita berbuat curang dalam peperangan.

Dibalik Prabowo Vs Jokowi banyak kepentingan yang bermain.Muara dari semua itu ialah sebuah keuntungan.Apapun kepentingan itu mudah-mudahan beri'tikad baik.Majulah Negeriku,Jayalah Bangsaku.
Mari jadikan pesta rakyat lima tahunan  kali ini sebuah evoria demokrasi tanpa kekerasan.Pilihan boleh beda tetapi rasa nasionalis kita harus tetap sama:"Indonesia"

Selamat kepada Bapak Presiden terpilih nanti.Ingat jabatan adalah amanat.

Jumat, 27 Juni 2014

Ramadhan Ya Ramadhan

Tidak terasa Ramadhan sudah kembali datang menjenguk kita.Bulan pahala itu seakan tiada bosan datang menghampiri kita di setiap tahunnya.Entah kita yang lalai atau  sekedar pura-pura lupa atau memang lupa beneran????Yang jelas Ramadhan pasti datang.
Seribu wajah bahagia terbersit dari kaum muslimin menyambut bulan Ramadhan  penuh dengan suka cita dan seribu wajah tak bahagia lainnya juga ikut mewarnai di setiap kehadiran Ramadhan.Susah hati karena belum ada gambaran untuk membeli pakaian baru anak-anaknya dan keluarganya,belum lagi memikirkan beban harian yang sudah pasti akan semakin meningkat karena gaya hidup kita di setiap Ramadhan semakin menjadi konsumtif.Terkadang di bulan Ramadhan ibarat pribahasa besar pasak daripada tiang.
Belum lagi orang-orang pinter disana berdebat pendapat tentang kapan mulainya 1 Ramadhan.Debat yang tidak pernah berkseudahan di setiap tahunnya.Berlindung di balik khilafiyah akhirnya mengambil kesimpulannya masing.masing.Dari pendapat-pendapat yang tidak bertitik temu itu kini kian melebar.Saudara-saudari muslim kita An Nadzir di Gowa Sulawesi Selatan dan juga An Nahsyabandiyah di Padang mengambil iztihadnya sendiri menentukan 1 Ramadhan sudah beberapa tahun berbeda denga NU dan Muhammadiyah.Bukan tidak mungkin sepuluh tahun ke depan atau dua puluh tahun ke depan muslim di Papua,Sulawesi,NTT,Jawa,Sumatera dan wilayah Indonesia lainnya akan berbeda dalam penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal.Logikanya sederhana saja kalau NU dan Muhammadiyah boleh beriztihad sendiri mengapa kami tidak bisa?An Nadzir dan An Nahsyabandiyah sudah menjadi bukti nyata menuju ke arah sana.
Kasus Ahmadiyah mestinya menjadi pelajaran bagi kita.Kalo penyakit koreng kita kata dokter dapat disembuhkan dengan salep lalu mengapa kita diamkan saja menunggu sampai kaki kita diamputasi?Ahmadiyah datang ke Indonesia tidak dengan serta merta atau sekonyong-konyong,tetapi melalui proses yang panjang sama seperti ormas-ormas keagamaan lainnya.MUI dengan Fatwa sesatnya untuk aliran Ahmadiyah sama seperti orang yang mencabut pohon ketika sudah besar.Lalu mengapa pohon itu tidak kita cabut ketika masih kecambah?Mengapa kita bersembunyi di balik khilafiyah????
Ketegasan Pemerintah sebagai Umaroh dalam hal ini sangat dibutuhkan untuk mencari titik temu itu.Walau bagai mengurai benang kusut dengan kesungguhan hati kita yakin ada jalan keluarnya.Kumpulkan seluruh ormas Islam dari sabang sampaiu merauke.duduk bersama urun rempug.Jangan pulang sebelum dapat satu keputusan bersama seberapa lamapun musyawarah itu.Bukankiah Rasulallah SAW disamp[ing sebagai pemimpin agama juga sebagai seorang kepala pemerintahan?Buatlah perubahan ketika kita masih punya kekuasaan,karena selepas itu kita bukan siapa-siapa lagi.
Indonesia memang bukan negara Islam.Tetapi Sila pertama Pancasila adalah"Ketuhanan yang Maha Esa."Negara berkewajiban mengatur Ketuhanan masyarakat Indonesia.Tentu dalam hal ini adalah melalui  Departemen Agama.
Menurut kami penetapan 1 Ramadhan yang berbeda-beda bukanlah khilafiyah melainkan sebuah ketololan.Sungguh ironi kita yang hidup satu rumah berbeda awal Ramadhan hanya gara-gara kita berbeda ormas.
Semoga 1 Ramadhan tahun ini akan bisa bareng {meski kami tidak yakin}.Amin !