Senin, 08 Mei 2017

Panglima TNI Tersinggung Demo Umat Islam Disebut Makar


  Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tersinggung dengan cap makar yang disematkan pada aksi Bela Islam. Menurut Gatot, upaya makar dalam aksi Bela Islam adalah berita bohong alias hoax.
Gatot Nurmantyo meyakini upaya makar tidak akan mungkin dilakukan kelompok Islam untuk menjatuhkan pemerintahan Presiden Jokowi. Faktanya, aksi Bela Islam yang telah berulangkali dilakukan selalu berjalan aman dan tertib.
“Kudeta Presiden Jokowi. Saya agak tersinggung kata-kata seperti itu, karena saya sebagai umat Islam juga,” ujar Gatot dalam talkshow “Rosi” di Kompas TV, Kamis malam (4/5/2017).
 Gatot lantas menceritakan sejarah organisasi terbesar di Indonesia Islam, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Menurut Gatot, dua organisasi Islam itu merupakan motor bersama rakyat dari kelompok agama lain dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
Dikatakan Gatot, di saat para ulama menggalang kekuatan bersama berbagai lapisan masyarakat, TNI belum ada. Perjuangan para ulama dan rakyat kala itu merupakan keinginan dan naluri pejuang rakyat Indonesia. Mereka lah yang berhasil membawa Indonesia menjadi negara yang merdeka meski hanya bermodalkan bambu runcing.
“Apakah sejak perjuangan itu, yang mayoritas dilakukan umat Islam, lalu dipertahankan umat Islam dan kemudian umat Islam yang merusaknya? Tidak mungkin. Buktinya aksi 411, 212, aman, damai, dan tertib,” tegas Gatot Nurmantyo.
Atas dasar itulah, Gatot meminta agar aksi Bela Islam tidak dikaitkan dengan upaya makar. Gatot juga berpesan agar aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat tidak dicurigai sebagai aksi yang ingin menggulingkan pemerintahan yang sah.
“Kalau ada demo, jangan dianggap makar. Pasti demo akan dilakukan dengan kedewasaan masyarakat salurkan aspirasinya, dan itu sah-sah saja,” tandas Gatot.

Sumber :POJOKSATU.id

Tidak ada komentar: