Minggu, 04 Agustus 2013

Ribuan Warga Meksiko Jadi Mualaf

Mexico City - Dua dekade lalu, wisatawan Muslim yang datang ke Meksiko akan menemukan kesulitan mencari tempat ibadah di kota yang padat itu. Namun fakta tersebut kini perlahan-lahan berubah. Islam sudah berkembang di Meksiko dengan semakin bertambahnya umat Islam. Bahkan di Meksiko sudah berdiri Islamic Center.

Pada tahun 1994, Said Louahabi seorang guru bahasa Inggris asal Maroko tiba di Meksiko dan mencari masjid serta orang Muslim.

"Saya mencari orang Muslim dan masjid ketika saya pertama kali tiba," ujar Loahabi kepada Fox News Latino. 

Akhirnya ia mendatangi kedutaan Pakistan karena tidak ada masjid atau Islamic Center di sana. Dan ia bertemu dengan warga Muslim.

"Saat itu, kami bertemu di kedutaan Pakistan, dan hanya ada sekitar 80 orang yang sebagian besar dari kita adalah orang asing," ungkap Loahabi.

Namun saat ini, dia dapat beribadah bersama ratusan umat Islam lainnya baik asing maupun warga Meksiko di Muslim Community Educational Center (Pusat Pendidikan Komunitas Muslim) di sekitar Anzures.

"Ini tumbuh cepat, sangat cepat," kata Louahabi, 

Seperti yang dilansir OnIslam, Minggu (4/8/2013), Muslim Community Educational Center melayani beragam komunitas mualaf Meksiko, orang-orang yang meninggalkan negaranya, dan staf kedutaan. Juga mengadakan salat Jumat di Islamic Center yang disampaikan dalam bahasa Arab dan Spanyol.

Mengenai perkembangan Islam, warga Muslim di Meksiko memiliki pendapat masing-masing mengapa Islam begitu berkembang di Meksiko. Beberapa orang termasuk Louahabi mengatakan bahwa serangan pada 11 September dan internet adalah dua faktor kunci meningkatnya jumlah mualaf Muslim di Mexico City.

"Orang-orang bangun, menggali dan mencari untuk melihat apakah kita benar-benar seorang teroris. Kami hanya kebalikan dari apa yang diberitakan di media, Islam menentang terorisme" tambahnya.

Seorang mualaf Meksiko Alexander Huttanos, seorang pilot sebuah maskapai penerbangan yang sudah berganti nama menjadi Ahmed Abbas, pun mengungkapkan demikian.

"Saya menggunakan internet dan buku-buku untuk belajar tentang Islam, Islam telah datang sejak lama di Meksiko," katanya.

"Jalan Allah sangat misterius, internet telah membantu. Hal ini memungkinkan orang untuk berkomunikasi dan menyelidiki agama," kata Omar Remy, seorang mualaf Meksiko yang masuk Islam setelah kunjungan ke Mesir pada tahun 1979 dan sekarang bekerja di Pusat Pendidikan Masyarakat.

Selain pemikiran yang semakin berkembang, keragaman masyarakat, pendidikan yang semakin maju dan terbuka, dan usaha para mualaf mengembangkan Islam juga disinyalir menjadi faktor berkembangnya Islam di Meksiko.

Di antara anggota yang paling menonjol dari komunitas Muslim Meksiko adalah seorang mualaf kelahiran Inggris, Mark Omar Weston, mantan atlet profesional ski air kelas dunia yang menjalankan Islamic Center dan hotel di negara Meksiko bagian Morelos.

"Ada sedikit kesenjangan budaya antara imigran yang sudah datang sebagai Muslim dan telah mendalami agama mereka secara serius dengan mualaf Meksiko yang ingin tahu. Saya berpikir bahwa pendidikan secara keseluruhan membantu orang menjadi lebih terbuka kepada Islam," kata Omar Weston.

Perkiraan jumlah Muslim di Meksiko bervariasi. Untuk sementara pemerintah Meksiko menempatkan angka pada sekitar 3.700 Muslim di negara ini, Pew Forum on Religion and Public Life yang berbasis di Washington memperkirakan ada sekitar 110.000 warga muslim di Meksiko.

Sumber :detik.com

Tidak ada komentar: