Rabu, 08 September 2010

Penetapan 1 Syawal

Idul Fitri Diperkirakan Jatuh Pada 10 September 2010

 

 
Jakarta (ANTARA) - Hasil perhitungan astronomi, Idul Fitri 1413 H/2010 jatuh pada hari Jumat (10/9), tetapi untuk kepastiannya, masih akan digelar sidang isbat pada 8 September yang akan dihadiri para ahli hisab, organisasi Islam, dan ahli astronomi.
Menurut Profesor Riset Astronomi, Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaludin, dari hasil perhitungan astronomi pada Rabu (8/9), bulan masih di bawah ufuk dan hilal belum terlihat. Dengan demikian, Hari Raya Idul Fitri bisa dipastikan jatuh tanggal 10 September 2010.
"Insyaallah satu Syawal jatuh pada Jumat, 10 September, karena pada 8 September bulan masih di bawah ufuk, sehingga semua kriteria belum masuk awal Syawal," kata Thomas, pada acara perhitungan arah Kiblat Digital di Masjid Salman ITB Jalan Ganeca, baru-baru ini.
Thomas juga mengatakan, sejumlah ormas Islam kerap berbeda pendapat dalam perhitungan penentuan 1 Syawal, sehingga dalam pelaksanaan hari raya masih ada perbedaan di masyarakat Indonesia.
Namun untuk tahun ini, kata Thomas, diperkirakan hasil perhitungan semua ormas akan sama. Dengan begitu, tidak akan ada perbedaan pelaksanaan hari lebaran tahun ini.
Meski sidang isbat baru akan digelar Rabu (8/9), namun Thomas yakin dalam sidang nanti tidak akan ada perbedaan dalam penentuan penetapan Hari Raya Idul Fitri 2010. Hal ini didasari pada penentuan puasa hari pertama yang penetapannya sama, hingga semua umat menjalankan ibadah puasa pada hari yang sama.
"Insyaallah lebaran tahun ini, semua akan merayakan pada hari yang sama," ujarnya.
Terkait masih adanya beberapa organisasi Islam yang berbeda dalam penetapan awal Ramadhan, Thomas mengatakan hal tersebut lebih dikarenakan masih kurangnya sosialisasi mengenai perhitungan hisab dengan teknologi.
"Mereka lebih percaya pada pimpinan mereka yang juga masih percaya pada perhitungan hisab lama," kata Thomas.
Meyikapi hal ini, lanjut Thomas, perlu adanya sosialisasi serta pendekatan kepada organisasi Islam tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada lagi perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan maupun 1 Syawal.
Selain itu, tambah Thomas, pemerintah juga diharapkan bisa menetapkan kriteria dalam perhitungan rukyat. "Perlu ada pedoman bersama untuk kriteria perhitungan rukyat agar tidak ada lagi perbedaan," katanya.
Sementara itu persiapan sidang isbat di Kementerian Agama sudah rampung. Beberapa ruas jalan yang akan dijadikan tempat parkir untuk kendaraan bagi media elektronik sudah siapkan. Sidang ini akan dipimpin langsung Menteri Agama Suryadharma Ali dengan didampingi beberapa Dirjen di kementerian tersebut.
Sebelumnya, Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan belum bisa memastikan dan memutuskan jatuhnya Idul Fitri, namun diakui ada kecenderungan Idul Fitri pada 10 September 2010.
"Tetapi belum bisa diputuskan. Keputusannya menunggu hasil sidang isbat," ujar Menag Suryadharma Ali, saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Selasa.
Ada kemungkinan Hari Raya Idul Fitri 1431 H, menurut Surya Dharma, kali ini bisa dirayakan secara bersamaan, terutama untuk ormas terbesar Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, namun untuk Nahdlatul Ulama masih harus melalui rukyatul hillal.
"Besok sore, tanggal 8 akan dilakukan sidang isbat. Tapi ada kecenderungan memang tanggal 10, belum bisa diputuskan, yang putuskan sidang isbat. Karena perkiraan pada tanggal 8 itu hilal masih di bawah minus 2 derajat. Jadi tidak terlihat. Oleh karenanya digenapkan jadi 30 hari puasa sampai tanggal 9 September. Dengan demikian, kemungkinan tanggal 10 lebarannya," ucapnya memaparkan.

Tidak ada komentar: