Kalo kita cermati selama ini rupanya teroris sekarang memakai cara gerilya.Serang dan menghilang.Mereka sadar bahwa mereka kalah persenjataan dan jumlah.Kawan-kawan mereka banyak yang gugur dan ditangkap.Untuk perang terbuka seperti yang diancamkan group poso beberapa bulan yang lalu rasanya gak mungkin la yau maka cara yang rasional adalah dengan bergerilya dan itu terbukti efektif,
Bukan tidak mungkin para teroris sudah mengincar para petinggi Polri sebagai sasaran berikutnya.Atau memang sudah direncanakan sejak lama cuma merka mengalami kesulitan barangkali?
Ada beberapa pengamat menyimpulkan bahwa jaringan teroris sudah disusupi intel.Boleh jadi sih!Keberhasilan Densus 88 menumpas teroris selama ini tidak lepas dari peran penting orang-orang intelejen dong.Sebab mereka bisa masuk ke semua lini kehidupan bermasarakat.Luar biasa.
Jangan bilang kalau yang menembak para Polisi selama ini adalah preman atau mafia narkoba sekalipun.Karena meereka(preman dan mafia) adalah orang-orang yang prustasi dalam mencari rejeki yang halal.Saya garansi seratus persen pelakunya adalah orang yang disebut oleh polisi :''teroris''.
Bagi mereka(yang kita sebut: teroris)kematian adalah sebuah kehormatan.Mereka yakin para bidadari sudah menanitnya di pintu surga.
''HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID''
Hari-hari ke depan mungkin kita akan sering disuguhi berita-berita penembakan anggota Polri lagi.PR besar yang harus segera dituntaskan meski memang butuh waktu yang panjang.Kita sadar hal demikian bagai mengurai benang yang kusut tetapi bukan tidak mungkin akan terungkap juga.Dalam hal ini kita akan lihat adu cerdik "Teroris Vs Polri'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar