Tidak
terasa Ramadhan sudah kembali datang menjenguk kita.Bulan pahala itu
seakan tiada bosan datang menghampiri kita di setiap tahunnya.Entah kita
yang lalai atau sekedar pura-pura lupa atau memang lupa
beneran????Yang jelas Ramadhan pasti datang.
Seribu wajah
bahagia terbersit dari kaum muslimin menyambut bulan Ramadhan penuh
dengan suka cita dan seribu wajah tak bahagia lainnya juga ikut mewarnai
di setiap kehadiran Ramadhan.Susah hati karena belum ada gambaran untuk
membeli pakaian baru anak-anaknya dan keluarganya,belum lagi memikirkan
beban harian yang sudah pasti akan semakin meningkat karena gaya hidup
kita di setiap Ramadhan semakin menjadi konsumtif.Terkadang di bulan
Ramadhan ibarat pribahasa besar pasak daripada tiang.
Ketegasan Pemerintah sebagai Umaroh
dalam hal ini sangat dibutuhkan untuk mencari titik temu itu.Walau bagai
mengurai benang kusut dengan kesungguhan hati kita yakin ada jalan
keluarnya.Kumpulkan seluruh ormas Islam dari sabang sampaiu
merauke.duduk bersama urun rempug.Jangan pulang sebelum dapat satu
keputusan bersama seberapa lamapun musyawarah itu.Bukankiah Rasulallah
SAW disamp[ing sebagai pemimpin agama juga sebagai seorang kepala
pemerintahan?Buatlah perubahan ketika kita masih punya kekuasaan,karena
selepas itu kita bukan siapa-siapa lagi.
Indonesia
memang bukan negara Islam.Tetapi Sila pertama Pancasila adalah"Ketuhanan
yang Maha Esa."Negara berkewajiban mengatur Ketuhanan masyarakat
Indonesia.Tentu dalam hal ini adalah melalui Departemen Agama.
Menurut
kami penetapan 1 Ramadhan yang berbeda-beda bukanlah khilafiyah
melainkan sebuah ketololan.Sungguh ironi kita yang hidup satu rumah
berbeda awal Ramadhan hanya gara-gara kita berbeda ormas.
Semoga 1 Ramadhan tahun ini akan bisa bareng {meski kami tidak yakin}.Amin !
|
Jumat, 27 Juni 2014
Ramadhan Ya Ramadhan
Langganan:
Postingan (Atom)