Sabtu, 15 September 2012

Pesan Dari Teroris Indonesia

Rekaman berdurasi sekitar 15 menit tentang pengakuan para pelaku bom Bali II dan seorang tokoh misterius bertopeng yang disiarkan oleh sejumlah TV Indonesia dan telah disiarkan di mancanegara pada beberapa tahun yang lalu cukup mencengangkan dan menarik untuk disimak,mengingat akhir-akhir ini kembali hangat lagi teror-teror bom dan penangkapan teroris di berbagai tempat di Indonesia
Apa yg bisa kita cermati dari ditemukannya video tersebut?

  1. Pesan itu memang sengaja dibuat untuk ditemukan dan disebarluaskan ke masyarakat luas secara umum, namun sasaran khususnya adalah pemintaan "tolong" atau dukungan dari organisasi teroris internasional, bahwa kedudukan atau posisi kelompok teroris nusantara sudah terjepit. Hal ini bisa saya pastikan karena ada reaksi dari beberapa kelompok di luar negeri yg justru merasa simpati dengan kondisi yg dialami oleh organisasi teroris Indonesia, hal ini merupakan kebalikan dari reaksi negatif dari mayoritas umat Muslim Indonesia. Mungkin dalam waktu yg relatif singkat akan ada kontak antara kelompok teroris lokal dengan kelompok teroris internasional.
  2. Kenyataan bahwa sistem indoktrinasi paham jihad dengan bom bunuh diri cukup berhasil merekrut anak-anak Muslim Indonesia yg mungkin "terlanjur basah" terjebak dalam lingkungan organisasi teroris, modusnya hampir sama saja dengan kelompok pengedar obat bius. Apa yg membedakan adalah isi doktrinnya dan motivasi yg menjadi penggerak gerakan teror tersebut. Bisa juga kita bayangkan posisi seseorang yg telah dibai'at (disumpah) menjadi anggota korps pejuang apapun (tentara, martir, jihadist, phalangist, dst). Membunuh manusia itu merupakan hal yg sulit dan berat untuk pertama kali, tapi tidaklah terlalu berat untuk yg berikutnya. Demikian juga proses masuknya sebuah keyakinan tentang apapun, amatlah sulit untuk meyakini sesuatu untuk saat pertama. Dari pengamatan saya, hal pertama yg dilakukan seorang pencari bakat bunuh diri adalah adanya potensi untuk tidak merasa kehilangan apa-apa. Pada tahap yg paling awal menjadi wajib bagi calon teroris untuk putus hubungan dengan siapapun yg bisa mempengaruhi sikap dan keyakinannya (keluarga, pacar, sahabat, singkatnya orang-orang tercinta). Kemudian menjadikan gerakan/harakah atau organisasi sebagai keluarganya yg merelakannya bahkan memujanya untuk bisa mati "syahid". Saya jadi ingat ketika rekrutmen jihad Afghanistan diserukan di tanah air Indonesia, saya sempat memperoleh akses untuk ikut berjihad beserta sejumlah dokumen sederhana yg akan membawa saya ke Pakistan kemudian perlahan menyusuri jalan menuju perang kecil dengan resiko kematian sejati sebagai syahid. Tetapi jalan itu tidak saya lanjutkan karena masih ada hubuddunya, rasa cinta dunia, sayang keluarga, dan mendambakan ketenangan, walau hati sempat galau karena seruan jihad begitu kuat memanggil dari tangisan sesama Muslim di belahan dunia yg lain. Jadi seburuk apapun citra yg dilekatkan kepada gerakan teroris yg mengambil tema jihad Islamiyah, saya hanya ingin mengingatkan bahwa simpati kepada saudara-saudara kita yg mengambil langkah untuk berjihad dengan jalan kekerasan (aksi teror) tidaklah akan surut, karena keteraniayaan saudara-saudara Muslim di belahan dunia akan menjadi pemicu lahirnya simpati terhadap gerakan teroris dan antipati terhadap hegemon dunia yg dipimpin Amerika. Hal ini mungkin kelihatan klise dan tendensius bagi kebanyakan Muslim Indonesia yg sibuk dengan urusan dunia masing-masing. Tetapi ketika terbuka pintu ke arah "lain", simpati itu tidaklah pernah surut...hal ini mirip dengan cita-cita negara Islam dari benak sebagian umat Muslim.
  3. Untuk soal gerakan teroris Indonesia, saya kira pendapat brother Al Chaidar sangat menarik. Sebagai individu unik yg menguntungkan secara pribadi, Chaidar yg mengaku kenal dengan sebagian besar tokoh teroris yg paling dicari di Indonesia, hal ini benar-benar unik. Bahkan bisa meragukan (atau membuat ragu) bahwa tokoh bertopeng yg terekam dalam video yg telah ditayangkan di mancanegara itu adalah Wawan alias Noordin M Top. Sebagai mantan tokoh "pejuang" Negara Islam Indonesia (NII) dan tentunya sangat tahu peta perjuangan NII versi Kartosoewirjo seperti tertulis dalam bukunya Pemikiran Politik Proklamator Negara Islam Indonesia Kartosoewirjo. Apa yg aneh dalam diri brother Chaidar adalah keistimewaannya sebagai "wakil" pemerintah dalam negosiasi dengan kelompok teroris. Satu-satunya pengakuan Chaidar yg mencurigakan adalah bahwa dia melakukan itu untuk mencoba memahami jalan pikiran dan perasaan mereka (para teroris yang sebenarnya Chaidar sudah paham betul, benarkan?) Juga begitu yakinnya bahwa gerakan teroris di Indonesia adalah untuk mengikuti fatwa Usamah bin Laden untuk berjihad melawan Amerika. Bila saya balik, maka gerakan teroris di Indonesia adalah untuk menarik perhatian Usamah bin Laden, seperti apa yg terekam dalam video, yg saya yakini kini telah diketahui oleh gerakan teroris internasional. Bahwa teroris Indonesia skalanya lokal bisa dilihat dari lemahnya pembiayaan untuk operasi bom, silahkan cek ke Polri atau TNI yg punya data tentang perkiraan dana yg diperlukan untuk operasi bom Bali I ataupun Bom Bali II, sungguh tidaklah terlalu besar. Tetapi Chaidar benar tentang proses panjang doktrinasi yg tidak berada di pesantren-pesantren, melainkan ditempat-tempat rahasia (bahkan banyak yg berada di lokasi perumahan mewah di beberapa kawasan di Jakarta, benarkan Chaidar?)
  4. Baca baik-baik penggalan pernyataan pria bertoipeng : "Kami ulangi, bahwa musuh-musuh kami adalah Amerika, Australia, Inggris, Italia. Dan kami sampaikan juga bahwa musuh kami adalah penolong-penolong dan pembantu Bush [Presiden Amerika Serikat George Bush], Blair [Tony Blair, Perdana Menteri Inggris] penguasa kafir dan penguasa murtad yang menguasai kaum muslimin, yang mengejar ulama, dan para mujahid. Mereka inilah musuh-musuh kami yang kami incar dalam serangan kami." Statement tersebut terlalu mirip dengan perjuangan Usamah bin Laden, dan saya salut atas kecerdikan memanfaatkan media video yg seolah-olah tertinggal itu. Mengambil resiko meluasnya antipati dari mayoritas orang Indonesia demi datangnya bantuan dari dunia luar. 
Sumber:II blog

Jumat, 07 September 2012

Melihat Sejarah Kartosoewirjo Secara Proporsional

Pada tahun 1946 Kahar Muzakar (Panglima Hisbullah dari Sulawesi) dikirim ke Yogya (Ibukota RI) untuk menghimpun kekuatan rakyat. Saat itu Panglima Hisbullah Kalimantan adalah Hasan basri, yang berpusat di Banjarmasin . Sedangkan Panglima Nusatenggara adalah Ngurah Rai yang berpusat di Bali .

Sedangkan Kartosoewirjo adalah Panglima Hisbullah Jawa Barat. Ia terus berjuang melawan penjajah Belanda.Pada 17 Januari tahun 1948, ketika terjadi Perjanjian Renville (di atas kapal Renville) daerah yang dikuasi rakyat Indonesai semakin kecil, karena daerah inclave harus dikosongkan. Kartosoewirjo tidak mau mengosongkan Jawa Barat, maka timbullah pemberontakan Kartosoewirjo tahun 1948 melawan Belanda.

Kala itu Kartosoewirjo selain harus menghadapi Belanda juga menghadapi mantan tentara KNIL yang sudah bergabung ke TRI yang kala itu mereka baru saja kembali dari Yogyakarta .

Kartosoewirjo yang berjuang melawan Belanda dalam rangka mempertahankan Jawa Barat karena dia adalah Panglima Divisi Jawa Barat, justru dicap pemberontak oleh Soekarno, sehingga dihukum mati pada 1962.

Menurut Dr. Bambang Sulistomo, putra pahlawan kemerdekaan Bung Tomo, tuduhan pemberontak kepada Kartosoewirjo dinilai bertentangan dengan fakta sejarah.

“Menurut kesaksian almarhum ayah saya, yang ditulisnya dalam sebuah buku kecil berjudul HIMBAUAN, dikatakan bahwa pasukan Hizbullah dan Sabilillah, menolak perintah hijrah ke Yogyakarta sebagai pelaksanaan isi perjanjian Renvile; dan memilih berjuang dengan gagah berani mengusir penjajah dari wilayah Jawa Barat. Keberadaan mereka di sana adalah atas persetujuan Jenderal Soedirman dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Pada saat clash Belanda kedua, pasukan TNI kembali ke Jawa Barat dan merasa lebih berhak menguasai wilayah yang telah berhasil direbut dengan berkuah darah dari tangan penjajah oleh pasukan Hizbullah dan Sabilillah di bawah komando SM Kartosoewirjo. Karena tidak dicapai kesepakatan, maka terjadilah pertempuran antara pasukan Islam dan tentara republik tersebut…” (Lihat Buku “FAKTA Diskriminasi Rezim Soeharto Terhadap Umat Islam”, 1998, hal. xviii).

Sehubungan dengan hal tersebut, Prof. Dr. Deliar Noor berkomentar: “Kesaksian almarhum ayah saudara itu, persis seperti kesaksian Haji Agoes Salim yang disampaikan di Cornell University Amerika Serikat, tahun 1953. Memang perlu penelitian ulang terhadap sejarah yang ditulis sekarang…“

Pada buku berjudul “Menelusuri Perjalanan Jihad SM Kartosuwiryo” (Juli 1999, hal. xv-xvi), KH Firdaus AN menuliskan sebagai berikut:

“…Setelah perjanjian Renville ditandatangani antara Indonesia dan Belanda pada tanggal 17 Januari 1948, maka pasukan Siliwangi harus `hijrah’ dari Jawa Barat ke Yogyakarta, sehingga Jawa Barat dikuasai Belanda. Jelas perjanjian itu sangat merugikan Republik Indonesia . Waktu itu Jenderal Sudirman menyambut kedatangan pasukan Siliwangi di Stasiun Tugu Yogyakarta . Seorang wartawan Antara yang dipercaya sang Jendral diajak oleh beliau naik mobil sang Panglima TNI itu….“

“…Di atas mobil itulah sang wartawan bertanya kepada Jendral Sudirman: `Apakah siasat ini tidak merugikan kita?’ Pak Dirman menjawab, `Saya telah menempatkan orang kita disana`, seperti apa yang diceritakan oleh wartawan Antara itu kepada penulis.

“…Bung Tomo, bapak pahlawan pemberontak Surabaya, 10 November dan mantan menteri dalam negeri kabinet Burhanuddin Harahap, dalam sebuah buku kecil berjudul `Himbauan’, yang ditulis beliau pada tanggal 7 September 1977, mengatakan bahwa Pak Karto (Kartosuwiryo, pen.) telah mendapat restu dari Panglima Besar Sudirman…“

“…Dalam keterangan itu, jelaslah bahwa waktu meninggalkan Yogyakarta pada tahun 1948 sebelum pergi ke Jawa Barat, beliau (Kartosuwiryo) pamit dan minta restu kepada Panglima Besar TNI itu dan diberi restu seperti keterangan Bung Tomo tersebut.

Rabu, 05 September 2012

Tanaman Pengusir Nyamuk

RumahCom — Di musim kemarau yang berkepanjangan seperti saat ini, rumah makin rentan serbuan nyamuk. Selain mengganggu tidur, nyamuk juga membawa aneka penyakit, seperti demam berdarah, chikungunya, dan malaria.
Akan tetapi, mengusir nyamuk dengan obat anti nyamuk berbahan kimia sangat riskan, terutama bagi mereka yang memiliki anak kecil di rumah. Untuk itu, Anda dapat menggunakan beberapa tanaman yang memiliki kemampuan mengusir nyamuk. Selain aman bagi kesehatan dan lingkungan, ternyata tumbuhan ini juga indah dijadikan penghias ruangan.
Lavender
Tanaman asal Pegunungan Alpen, Swiss, ini memang sudah dikenal sebagai bahan baku lotion anti-nyamuk. Tanaman berbunga ungu ini tidak disukai nyamuk karena mengandung zat linalool dan lynalyl acetate. Untuk menghindari gigitan nyamuk, cukup gosokkan bunga lavender ke tubuh.
Tak hanya sebagai pengusir nyamuk, kandungan minyak atsiri dalam lavender juga sering digunakan untuk terapi aroma. Lavender dapat ditanam di dalam pot. Jika perlu, masukkan pot berisi lavender ke dalam kamar agar nyamuk enggan datang.
Zodia
Tanaman asli Papua ini termasuk famili Rutaceae, yang mengandung zat evodiamine dan rutaecarpine yang berfungsi sebagai penghalau nyamuk yang mampu bertahan selama 6 jam. Masyarakat Papua biasa menggosokkan daun ini pada tubuh sebelum masuk hutan untuk menghindari serangga.
Untuk menghindari serbuan nyamuk ke dalam rumah, letakkan zodia di titik akses masuknya angin ke dalam ruangan — bisa juga diletakkan dekat kipas angin. Embusan angin akan membuat aroma zodia tersebar ke seluruh ruangan dan mengusir nyamuk. Tetapi hindari meletakkan zodia di ruangan sempit dengan sirkulasi udara terbatas, karena aroma zodia bisa membuat pening.
Geranium (Pelargonium Hortorum)
Geranium alias Tapak Dara atau pelargonium, mengandung geraniol dan sitronelol yang dapat mengusir nyamuk. Tanam geranium di dalam pot dan letakkan di tempat yang terkena embusan angin. Saat daun-daun Geranium bergesekan, aromanya akan tercium dan membuat nyamuk pergi.
Sebuah penelitian menunjukkan, ekstrak geranium radula mampu menolak nyamuk aedes aegypti. Hanya dengan mengoleskan ekstrak tumbuhan ini pada bagian tubuh, nyamuk penyebab demam berdarah tersebut kabur. Hebatnya, ekstrak geranium juga tidak menimbulkan iritasi kulit.
Rosemary
Rosemary menghasilkan bau seperti aroma minyak telon yang tidak disukai nyamuk. Tamanan ini tumbuh baik di bawah sinar matahari, tetapi saat diperlukan Rosemary bisa letakkan di dekat jendela. Untuk pemanfaatannya, gosokkan daunnya yang berbentuk jarum pada kulit.
Serai
Mungkin tak banyak yang tahu jika tanaman yang sering digunakan sebagai bumbu masak ini mampu membunuh nyamuk, karena mengandung zat geraniol dan sitronelal. Lantaran kandungannya tersebut, tumbuhan yang masuk jenis rumput-rumputan ini mulai digunakan sebagai bahan lotion anti-nyamuk.
Citrosa Mosquito
Tumbuhan asal Negeri Kincir Angin ini memiliki aroma seperti lemon yang pekat sehingga tidak disukai serangga. Citrosa Mosquito sangat menyukai sinar matahari dan tidak memerlukan perawatan khusus. Tetapi tanaman ini sulit ditemukan di pasar.
Marigold (Bunga Tai Kotok)
Tumbuhan dengan bunga semarak: kuning, merah, dan jingga ini banyak ditemukan di Indonesia dan lebih dikenal dengan nama bunga tai kotok. Marigold memiliki dua jenis, yakni tagetes erecta dan tagetes patula.
Baunya yang tidak enak ternyata bisa mengusir nyamuk. Dengan bunga yang indah, tak ada salahnya jika marigold dipajang di salah satu sudut ruangan rumah.

Akar Wangi
Akar wangi dapat mengeluarkan aroma menyengat yang tidak disukai dan mampu membunuh nyamuk aedes aegypti. Ekstrak akar wangi teruji dapat mengendalikan nyamuk aedes aegypti dan anopheles aconitus. Untuk mengusir nyamuk dari rumah, tanam tumbuhan ini di pekarangan rumah dan rasakan faedahnya.
Anto Erawan
Sumber Yahoo